
Untuk menciptakan penanggulangan bahaya teroris dan mewaspadai isu radikalisme setelah tertangkapnya beberapa orang terduga teroris di Sumbar , Pemerintah kota Bukittinggi melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik ( Kesbangpol ) himbau warga untuk semakin meningkatkan keamanan didaerah masing masing.
Kepala Dinas Kesbangpol Kota Bukittinggi Elqadri pada Senin menyatakan pihaknya tetap bekerjasama dengan seluruh aparatur keamanan untuk menghimbau dan mensosialisasikan warga agar selalu meningkatkan rasa nasionalisme .
" Kita selalu berkoordinasi dengan TNI Polri dan lembaga lintas sektoral keamanan lainnya untuk pencegahan isu radikalisme dan terorisme ini ," kata Elqadri di Bukittinggi.
Elqadri menambahkan pihaknya saat ini tidak bisa begitu maksimal menyelenggarakan beragam program sosialisasi karena batasan protokol kesehatan serta anggaran yang belum ditetapkan.
" Tapi kita tetap menghimbau kontrol wilayah kepada warga di Kota Bukittinggi ini , hati hati berinteraksi dengan perkumpulan atau orang orang yang tidak begitu dikenal ," tambahnya.
Menyinggung ditangkapnya beberapa orang terduga teroris dalam sebulan terakhir disekitar kota Bukittinggi , Elqadri belum bisa menanggapi karena menghormati proses hukum yang masih berlangsung .
" Kita tunggu berita resmi dari Mabes Polri lebih dulu untuk menyikapinya tetapi tetap kita menghimbau masyarakat untuk terus berhati hati dan mari sama sama meningkatkan jiwa bela negara ," katanya.
Diketahui sebelumnya, Densus 88 anti teror melakukan beberapa penangkapan terduga teroris di Kota Padang dan Bukittinggi pertengahan Maret ini.
Sebuah rumah penggalang dana sebuah lembaga kemanusiaan di Tangah Sawah pusat kota ikut digeledah serta beberapa hari setelahnya seorang warga ditangkap di perbatasan Kota Bukittinggi dengan Kabupaten Agam.
Mabes polri saat ini tengah gencar melakukan penangkapan beberapa orang terduga teroris di wilayah indonesia.
Terakhir , sebuah aksi bom bunuh diri terjadi di depan Gereja Katedral di Kota Makasar Minggu , aksi ini dikutuk keras oleh berbagai kalangan termasuk Presiden Joko Widodo.
Sumber : https://sumbar.antaranews.com/

